Langsung ke konten utama

Jurnal Refleksi Topik 2 Filosofi Pendidikan-PPG Prajabatan angkatan 1 2022

JURNAL REFLEKSI TOPIK 2

KONTRIBUSI NYATA PENERAPAN DASAR-DASAR  PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

NAMA: LATIFAH AIDA

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

1.   Perasaan selama melakukan perubahan di kelas

Sebelum mengikuti kelas filosofi pendidikan, saya merasa memberikan hukuman kepada anak adalah salah satu cara yang efektif untuk merubah tingkah laku mereka. Namun, sekarang saya menyadari bahwa mendidik anak dengan memberikan hukuman adalah tindakan yang tidak tepat. Peserta didik sejatinya memiliki minat, bakat, dan potensi yang dibawa sejak lahir, dan untuk mengembangkan potensi itu, peserta didik membutuhkan guru yang bisa menuntun dan memberikan arahan serta motivasi, bukan hukuman. Setiap anak memiliki perbedaan satu sama lain. Guru tidak bisa memaksa mereka untuk menguasai semua mata pelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan merencanakan pembelajaran menggunakan metode dan strategi yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

Saya sendiri mendapat tugas PPL di SMPN 1 Selong yang merupakan sekolah unggulan di Lombok Timur.  Di SMPN 1 Selong, latar belakang belakang sosial peserta didiknya rata-rata berasal dari kalangan kelas menengah ke atas. Selain itu, di sana juga ada sekitar 27 peserta didik yang berasal dari luar agama islam.

Pada saat pembelajaran  saya diberi kesempatan untuk melakukan asistensi mengajar di kelas VII B yang merupakan kelas bimbingan saya. Pada saat itu saya bersama guru pendamping merencanakan pembelaran pada materi teks prosedur. Di sana kami merencanakan untuk memberikan ice breaking sebagai antisipasi ketika konsentrasi belajar mereka mulai menurun. Dan benar saja, setelah kami memberikan ice breaking, peserta didik menjadi segar kembali dan bersiap melanjutkan pembelajaran. Dampak positif ini semakin terasa ketika mereka memberikan refleksi terhadap proses pembelajaran. Mereka mengatakan bahwa mereka senang belajar jika diselingi dengan humor, ice breaking atau sejenisnya, karena selama ini mereka tidak pernah melakukan itu. Oleh karenanya, saya merasa senang dan menjadi lebih bersemangat untuk terus memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik.

2.   Ide atau gagasan yang timbul selama proses perubahan

Ide atau gagasan yang timbul selama proses perubahan yang saya alami adalah bagaimana saya bisa mewujudkan konsep-konsep dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara yang bisa memberikan pembelajaran sesuai minat dan bakat peserta didik, serta bagaimana saya bisa menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan bagi peserta didik saya sehingga mereka memperoleh pembelajaran yang bermakna. Tantangan dalam proses perubahan itu selalu ada. Tinggal bagaimana kita mencari solusi dan jalan keluarnya. Salah satunya dengan berkonsultasi ke dosen pembimbing lapangan, guru pamong, dan rekan-rekan sesama mahasiswa PPG prajabatan.

SMPN 1 Selong sebagai tempat saya melaksanakan PPL memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai. Saya ingin menjadi guru yang mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana tersebut dalam menunjang pembelajaran di dalam kelas sehingga peserta didik mampu mempertahankan motivasinya dari awal hingga akhir pembelajaran.

3.   Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik

Pembelajaran akan bermakna bagi peserta didik apabila dilakukan dengan sepenuh hati. Pada saat PPL di SMPN 1 selong, saya mendapat pengalaman tentang bagaimana praktik pengajaran yang disertai dengan penghidupan budaya-budaya baik di sekolah.

4.   ‘foto bercerita’ dari seluruh rangkaian pelaksanaan (perencanaan, penerapan, dan refleksi) aksi anda

Pada pekan pertama PPL kami hanya berfokus pada orientasi dan observasi terhadap lingkungan belajar dan kegiatan selama proses pembelajaran. Memasuki pekan kedua saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan asistensi mengajar. Berikut foto-foto kegiatan kami selama memulai PPL:

 

 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUANG KOLABORASI Topik 3 Prinsip pengajaran dan Asesmen- PPG Prajabatan angkatan 1 2022

  HASIL DISKUSI RUANG KOLABORASI KELOMPOK PPL SMPN 1 SELONG 1.       Komponen Modul Ajar Informasi Umum •   Identitas penulis modul •   Kompetensi awal •   Profil Pelajar Pancasila •   Sarana dan prasarana •   Target peserta didik •   Model pembelajaran yang digunakan Komponen Inti   •   Tujuan pembelajaran   •   Asesmen •   Pemahaman bermakna •   Pertanyaan pemantik •   Kegiatan pembelajaran •   Refleksi peserta didik dan pendidik Lampiran   •   Lembar kerja peserta didik •   Pengayaan dan remedial •   Bahan bacaan pendidik dan peserta didik •   Glossarium   •   Daftar pustaka 2.       Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik dengan tujuan untuk: a.        Mendapat gambaran yang lengkap tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal. b.       Mengetahui jenis pengalaman yan

Rancangan Aksi Nyata Topik 3 Asesmen - PPG Prajabatan

RANCANGAN AKSI NYATA KONSEP KESESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN TINGKAT CAPAIAN DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Nama    : Latifah Aida Kelas    : Bahasa 2 LPTK   : Universitas Hamzanwadi 1.       Latar Belakang Pembelajaran berdiferensiasi  diterapkan karena didasarkan pada  keyakinan bahwa setiap anak terlahir dengan keunikannya masing-masing. Mereka membawa kekuatan kodrat alamnya sendiri di mana kita sebagai pendidik harus bisa memberikan kesempatan belajar yang sama sesuai kebutuhannya masing-masing. Tidak semua anak memiliki kesiapan belajar yang sama, tidak semua anak memiliki minat dan bakat yang sama, tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama,dan  tidak semua anak suka berkelompok, ada anak yang suka berbicara, ada yang suka berhitung, siapakah yang suka menulis, atau tidak suka menulis, siapa yang suka olahraga, seni , masak, dll. Pemberian pembelajaran secara  berdiferensiasi merupakan  tantangan yang tidak mudah.  Kita membutuhkan perhatian lebih untuk bisa  me

KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 4 FILOSOFI PENDIDIKAN (PPG Prajabatan angkatan 1)

  KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 4 PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR PANCASILA OLEH : LATIFAH AIDA   Identitas nasional diartikan sebagai ciri atau karakteristik yang melekat pada suatu Negara. Pancasila dikatakan sebagai identitas nasional bangsa Indonesia karena pancasila mengandung nilai-nilai luhur khas bangsa Indonesia. Artinya, dalam setiap butir Pancasila tersebut terdapat nilai kehidupan dan nilai keteraturan hidup yang disebut sebagai norma. Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai kebhinekaan, gotong royong, dan religiusitas. Pancasila sebagai identitas fundamental dikarenakan Pancasila merupakan falsafah bangsa yang menjadi dasar dan ideologi yang membentuk Negara Indonesia. Melihat kenyataan bahwa budaya, bahasa dan keagamaan bangsa Indonesia yang beragam, maka Pancasila menjadi dasar pemersatu dari keberagaman tersebut. Pengamalan nilai-nilai pancasila harus dilakukan pada semua aspek kehidupan, terutama pengajaran kepada anak-anak yang merupakan peserta didik pada li