Langsung ke konten utama

Rancangan Aksi Nyata Topik 3 Asesmen - PPG Prajabatan

RANCANGAN AKSI NYATA

KONSEP KESESUAIAN PEMBELAJARAN DENGAN TINGKAT CAPAIAN DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama   : Latifah Aida

Kelas   : Bahasa 2

LPTK  : Universitas Hamzanwadi

1.      Latar Belakang

Pembelajaran berdiferensiasi  diterapkan karena didasarkan pada  keyakinan bahwa setiap anak terlahir dengan keunikannya masing-masing. Mereka membawa kekuatan kodrat alamnya sendiri di mana kita sebagai pendidik harus bisa memberikan kesempatan belajar yang sama sesuai kebutuhannya masing-masing. Tidak semua anak memiliki kesiapan belajar yang sama, tidak semua anak memiliki minat dan bakat yang sama, tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama,dan  tidak semua anak suka berkelompok, ada anak yang suka berbicara, ada yang suka berhitung, siapakah yang suka menulis, atau tidak suka menulis, siapa yang suka olahraga, seni , masak, dll.

Pemberian pembelajaran secara  berdiferensiasi merupakan  tantangan yang tidak mudah.  Kita membutuhkan perhatian lebih untuk bisa  mengamati  keunikan setiap siswa dan mempersiapkan rencana pelaksanaan  pembelajarannya seperti memetakan mereka terlebih dahulu sebagai individu yang beragam yang  berada di dalam kelas yang sama dalam satu waktu. Siswa memiliki kesempatan belajar yang terbaik bagi dirinya sehingga tujuan pembelajaran tercapai  adalah kebahagian tersendiri bagi seorang guru. 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha penyesuaian proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu. Seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa "Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu". Pembelajaran berdiferensiasi juga selaras dengan merdeka belajar dimana konsep merdeka belajar terdiri dari  pemahaman profil siswa, kebutuhan siswa, persiapan guru dan keterlibatan murid dalam pembelajaran. 

2.     Tujuan Aksi Nyata

a.       Mengetahui kebutuhan belajar peserta didik dengan menggunakan asesmen diagnostik  dan           selanjutnya melakukan pemetaan kesiapan awal peserta didik.
b.      Menentukan capaian pembelajaran.
c.       Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan merancang modul ajar yang disesuaikan             berdasarkan capaian pembelajara, pemetaan kesiapan awal peserta didik, dan strategi                     pembelajaran yang berdiferensiasi.
d.      Menciptakan lingkungan belajar yang ‘mengundang’ peserta didik untuk belajar dan bekerja         keras mencapai tujuan pembelajar. 
e.    Melakukan asesmen penilaian berkelanjutan sesuai tujuan pembelajaran, strategi                           pembelajaran, dan kebutuhan belajar peserta didik. 

 3.  Tolak Ukur

       Tolak ukur dalam tercapainya pembelajaran yang berdiferensiasi adalah:

a.       Terlaksananya asesmen diagnostik yang berguna untuk pemetaan kesiapan belajar dan                    kebutuhan peserta didik
b.      Terlaksananya rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses pembelajaran berdiferensiasi             yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan belajar setiap individu peserta didik                   sesuai   kebutuhan belajar dan tujuan pembelajaran.
c.       Terciptanya lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik
d.      Terlaksananya penilaian berkelanjutan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang didasarkan           pada kebutuhan belajar peserta didik.  

4.  Linimasa Tindakan yang Akan Dilakukan

a.       Menyiapkan asesmen diagnostik yang akan digunakan untuk mendiagnosa peserta didik yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar pemetaan kesiapan belajar dan kebutuhan peserta didik. 

b.      Melakukan pemetaan kesiapan belajar dan kebutuhan peserta didik

d.      Menyiapkan media pembelajaran.

f.       Melaksanakan penilaian berkelanjutan dari hasil/proses pembelajaran yang berdiferensiasi.

h.      Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan agar tercipta tujuan pembelajaran dan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

c.   Membuat perencanaan pembelajaran dan modul ajar yang sesuai dengan capaian pembelajaran dan berpihak pada peserta didik dengan menerapkan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi.

e.       Berdiskusi dan meminta saran dari guru pamong, guru pendamping, dan rekan sesama PPL.

g.      Melaksanakan, menganalisis, dan melakukan tindakan perubahan yang positif dengan perbaikan-perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan.

5. Dukungan yang Dibutuhkan

a.       a. Dukungan dan kerja sama seluruh peserta didik dalam mengimplementasikan pembelajaran yang            berdiferensiasi.
b.      Dukungan dari DPL, guru pamong, guru pendamping, dan rekan-rekan sesama PPL.
c.       Dukungan dari kepala sekolah.
d.      Dukungan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUANG KOLABORASI Topik 3 Prinsip pengajaran dan Asesmen- PPG Prajabatan angkatan 1 2022

  HASIL DISKUSI RUANG KOLABORASI KELOMPOK PPL SMPN 1 SELONG 1.       Komponen Modul Ajar Informasi Umum •   Identitas penulis modul •   Kompetensi awal •   Profil Pelajar Pancasila •   Sarana dan prasarana •   Target peserta didik •   Model pembelajaran yang digunakan Komponen Inti   •   Tujuan pembelajaran   •   Asesmen •   Pemahaman bermakna •   Pertanyaan pemantik •   Kegiatan pembelajaran •   Refleksi peserta didik dan pendidik Lampiran   •   Lembar kerja peserta didik •   Pengayaan dan remedial •   Bahan bacaan pendidik dan peserta didik •   Glossarium   •   Daftar pustaka 2.       Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik dengan tujuan untuk: a.        Mendapat gambaran yang lengkap tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang optimal. b.       Mengetahui jenis pengalaman yan

KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 4 FILOSOFI PENDIDIKAN (PPG Prajabatan angkatan 1)

  KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 4 PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR PANCASILA OLEH : LATIFAH AIDA   Identitas nasional diartikan sebagai ciri atau karakteristik yang melekat pada suatu Negara. Pancasila dikatakan sebagai identitas nasional bangsa Indonesia karena pancasila mengandung nilai-nilai luhur khas bangsa Indonesia. Artinya, dalam setiap butir Pancasila tersebut terdapat nilai kehidupan dan nilai keteraturan hidup yang disebut sebagai norma. Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai kebhinekaan, gotong royong, dan religiusitas. Pancasila sebagai identitas fundamental dikarenakan Pancasila merupakan falsafah bangsa yang menjadi dasar dan ideologi yang membentuk Negara Indonesia. Melihat kenyataan bahwa budaya, bahasa dan keagamaan bangsa Indonesia yang beragam, maka Pancasila menjadi dasar pemersatu dari keberagaman tersebut. Pengamalan nilai-nilai pancasila harus dilakukan pada semua aspek kehidupan, terutama pengajaran kepada anak-anak yang merupakan peserta didik pada li